― Advertisement ―

spot_img

Persiapan Matang, Asahan Target Juara

Kisaran (Klik Cerah) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Asahan bertekat seluruh juara Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2024 Tingkat Kabupaten Asahan berhasil menjadi pemenang di KSM Tingkat Provinsi dan menjadi wakil Sumatera Utara di Tingkat Nasional. Inilah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut.
BerandaTanjungbalaiPertama di Sumut, Pasar Apung Ramadhan Polres Tanjungbalai

Pertama di Sumut, Pasar Apung Ramadhan Polres Tanjungbalai

Tanjungbalai Selatan (Klik Cerah) – Mentari telah mengarah ke barat. Sinarnya masih terasa menyengat. Tapi hal itu tak menghalangi seribuan warga. Berbondong memadati area Sungai Pulau Simardan, persis di belakang Mapolres Tanjungbalai.

Hiruk pikuk warga dan pedagang mendadak terjadi di atas sungai. Ya, di atas air, bukan di darat. Aktivitas penjual dan pembeli sangat ramai. Semua bahan kebutuhan pokok tersedia. Seluruhnya berharga murah. Tak ada tawar menawar. Karena harganya telah ditetapkan, 30 persen di bawah harga grosir. Bukan hanya para pedagang dan pembeli, ratusan masyarakat pun menonton aktivitas ‘pasar unik’ tersebut. Ada yang mendekat ke bibir sungai di kedua sisi. Banyak juga yang berdiri di atas jembatan. Inilah ‘Pasar Apung Ramadhan’ Polres Tanjungbalai, Kamis 28 Maret 2024.

Para pedagang menjajakan barangnya dari atas perahu yang telah tersusun di atas sungai. Demikian juga para pembelinya. Mereka juga berbelanja dari atas perahu. Sebagian ada juga yang berbelanja dari bibir sungai. Pasar tak biasa ini baru pertama kali digelar di Kota Tanjungbalai, bahkan di Sumatera Utara (Sumut). Sebelumnya tidak pernah ada.

Pasar Apung Ramadhan ini merupakan rangkaian dari kegiatan di bulan Ramadhan yang digelar Polres Tanjungbalai. Ada sejumlah kegiatan lain yang menyertai. Di antaranya, bazar, berbagi takjil, santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, puncaknya peringatan Nuzul Quran. Sesuai jadwal, kegiatan dimulai pukul 15.00 WIB. Namun baru berlangsung satu jam kemudian. Terkendala faktor alam. Menunggu air pasang, agar perahu pedagang dan pembeli tak kandas di dasar sungai.

Pelaksanaan kegiatan ini dipercayakan kepada Event Organizer (EO) Rewang Corporation. EO yang digawangi anak-anak muda kreatif Kota Tanjungbalai. Dengan Edi Willy sebagai pimpinannya. Mereka berkerja secara percuma, tak dibayar. Mendedikasikan semuanya demi masyarakat ‘Kota Kerang’.

Satu jam sebelum acara dimulai, Edi Willy terlihat sangat sibuk. Mengatur lokasi acara, menata pedagang dan perahunya, mengatur pembeli dan cara berbelanjanya, hingga memastikan petugas keamanan tetap standby di perahu masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Tak hanya Polairud Polres Tanjungbalai, kegiatan ini juga melibatkan TNI Angkatan Laut dari Lanal TBA, Basarnas TBA, dan BPBD Kota Tanjungbalai.

Setelah semuanya tertata, aktivitas jual beli di atas perahu pun dimulai. Pedagang yang berada di atas puluhan perahu pun jadi sasaran para pembeli. Tanpa diawali kegiatan seremoni, kata sambutan sana-sini. Transaksi dibiarkan berlangsung secara alami. “Semua idenya berasal dari Pak Kapolres. Pasar Apung Ramadhan ini dipelopori oleh beliau. Kami hanya eksekusinya saja, mengkonsep acaranya,” kata Edi Willy.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Yon Edi Winara SIK SH MH, kepada Koran Cerah mengatakan, pasar apung ini merupakan sumbangsih Polri di bulan Ramadhan. “Momentum bulan suci Ramadhan ini kita gunakan untuk sumbangsih bagi masyarakat Kota Tanjungbalai. Di tengah kondisi ekonomi yang menurun dan inflasi yang terjadi, kita memberikan bantuan kepada masyarakat yang dikemas dalam bentuk Pasar Apung Ramadhan,” terangnya.

Dia mengatakan, pasar apung ini menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, terutama bahan pangan. Mulai beras, gula, minyak goreng, susu, tepung terigu, telur, aneka sayuran, cabai, aneka bumbu dapur, daging ayam hingga ikan segar. “Semuanya kita jual murah, 30 persen di bawah harga grosir. Jadi tujuan sebenarnya untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan saat bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri 1445 H,” terangnya.

Mengapa semua harga bahan pangan bisa 30 persen di bawah harga grosir? “Nah, soal ini harus diperjelas, darimana pendanaannya. Jangan sampai ada tudingan macam-macam.

Jadi, kita mengetuk jajaran Polres Tanjungbalai untuk mendermakan sebagian penghasilannya, mengetuk sejumlah tokoh masyarakat, melibatkan para pedagang untuk beramal di bulan Ramadhan melalui pasar apung ini. Alhamdulillah, sambutannya sungguh luar biasa. Itulah mengapa kita bisa mensubsidi harga hingga 30 persen di bawah harga grosir. Misalnya, harga beras per kemasan Rp 100 ribu di grosir, di pasar apung ini dijual seharga Rp 70 ribu,” jelasnya.

AKBP Yon Edi Winara menambahkan, kegiatan Pasar Apung Ramadhan ini juga sebagai hiburan untuk masyarakat, view-nya bagus, di tengah sungai. Terbukti, banyaknya masyarakat yang hadir untuk menyaksikan pasar unik ini. “Kita rangkai juga dengan kegiatan keagamaan lainnya seperti peringatan Nuzul Quran, agar suasana Ramadhan terasa lebih indah,” ungkapnya.

Apakah Pasar Apung Ramadhan Polres Tanjungbalai ini mencontoh pasar apung di Kalimantan Selatan (Kalsel)? “Sama sekali tidak. Ini spontan, ide kita bersama. Ini berawal karena saya suka kebersihan. Tadinya begitu datang ke mari, saya lihat sungai belakang kantor kok jorok, kotor, banyak sampah. Lalu kita bersihkan. Kebetulan view-nya bagus, kemudian kita rancang acaranya. Kebetulan momennya bertepatan dengan bulan Ramadhan, di tengah kondisi inflasi, masyarakat banyak kebutuhan, maka kita buat pasar apung ini sekaligus juga sebagai hiburan,” tambahnya.

Ditegaskannya, kegiatan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok melalui pasar apung ini merupakan bakti Polri untuk kesejahteraan masyarakat. “Ini menunjukkan bahwa Polri, Polres Tanjungbalai, dekat dengan masyarakat, bagian dari masyarakat, dan tetap berada di tengah-tengah masyarakat.

Kemudian, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga kegiatan ini berjalan sukses. Terimakasih juga kepada EO yang digawangi kawula muda. Mereka ini sangat luar biasa, mereka tak dibayar, tapi bisa membuat kegiatan ini berhasil. Sambutan masyarakat atas Pasar Apung Ramadhan ini luar biasa, ke depan akan kita gelar kembali,” pungkasnya. (her/nas)