― Advertisement ―

spot_img

Pentingnya Manajemen Konflik Dalam Organisasi

Organisasi merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai macam individu dengan latar belakang, watak maupun potensi yang beragam. Kondisi ini membuat sebuah organisasi membutuhkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik di dalam organisasi.
BerandaOpiniPentingnya Manajemen Konflik Dalam Organisasi

Pentingnya Manajemen Konflik Dalam Organisasi

Oleh: Elisa Alsen Pasaribu

ABSTRAK
Organisasi merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai macam individu dengan latar belakang, watak maupun potensi yang beragam. Kondisi ini membuat sebuah organisasi membutuhkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik di dalam organisasi. Adanya manajemen konflik di organisasi bertujuan untuk menghindari konflik yang terjadi di lingkungan organisasi, bila terjadi konflik di dalam organisasi sebagian besar dapat mengakibatkan stress dan ketegangan karyawan. Konflik yang terjadi dalam organisasi dapat diakibatkan oleh ketidaksesuaian peran dan ambiguitas dalam proses komunikasi. Dalam praktiknya, tidak jarang ditemukan bahwa penyebab terjadinya konflik adalah komunikasi yang kurang baik. Artikel ini merupakan penelitian yang mengadopsi studi kepustakaan. Artikel ini memberikan
kesimpulan bahwa konflik dalam organisasi dapat dicegah bahkan diatasi dengan komunikasi yang efektif.

A. LATAR BELAKANG
Secara umum manajemen konflik dapat dikatakan sebagai faktor sistem dan struktur organisasi yang mampu mendukung tujuan kelompok dan meningkatkan kinerja kelompok melalui pembelajaran dan inspirasi dalam rangka perbaikan organisasi (Robbins dalam Wairisal, 2022). Konflik adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam organisasi manapun karena perbedaan pendapat dalam diri tiap individu dalam sebuah organisasi. Konflik dalam organisasi yang tidak dikelola dengan baik tentunya menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat ketercapaian tujuan organisasi perlu diantisipasi dan dikelola agak tidak berdampak negatif pada tercapainya tujuan organisasi yang dilakukan dengan memaksimalkan fungsi dan peran maupun tujuan komunikasi organisasi tersebut. Dalam hal ini, individu yang berada di dalam organisasi harus mampu mengimplementasikan manajemen konflik baik di dalam maupun di luar organisasi berdasarkan pada hubungan yang dibangunnya baik dengan pihak internal organisasi maupun pihak eksternal organisasi.
Jika manager atau pemimpin perusahaan dapat mengimplementasikan manajemen konflik, maka manager atau pemimpin perusahaan dapat mengendalikan konflik di dalam organisasi maupun di luar organisasi dengan baik. konflik dalam organisasi terjadi ketika tujuan, kepentingan, atau tata nilai dari tiap individu di kelompok tidak sesuai satu dengan yang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang anggotanya harmonis, diperlukannya manajemen konflik di dalam organisasi.
Artikel ini bertujuan untuk menjawab tantangan bagi organisasi yang berada di dalam lingkungan yang strategis dan dinamis serta membutuhkan pengelolaan yang baik dan untuk menjelaskan pentingnya penerapan manajemen konflik dalam organisasi dari tinjauan komunikasi.

B. PEMBAHASAN
1. Komunikasi Organisasi

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai individu, komunikasi sangat penting dalam hubungan pimpinan dan karyawan dalam suatu perusahaan. Untuk melancarkan komunikasi yang baik di dalam suatu organisasi perusahaan maka seorang pemimpin memerlukan pola komunikasi yang baik, interaksi dengan yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan harmonis, dinamik dan pasti. Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan bukan saja karena masalah keuangan yang memadai, sarana dan prasarana, tetapi sangat bergantung pada komunikasi yang digunakan dalam memimpin suatu perusahaan. Seorang pimpinan dan karyawan harus ada two way communications atau komunikasi dua arah. Untuk itu diperlukan kerja sama guna mencapai tujuan organisasi, maka seorang pemimpin memerlukan strategi komunikasi dan kerja sama yang baik.

2. Manajemen Konflik

Suatu konflik mengandung konotasi negatif dan positif. (Romlah, 2020) Negatifnya dalam konflik, berkaitan dengan perilaku memecah belah anggota, ingin merusak organisasi, memiliki emosi yang tidak terkontrol, dan lain sebagainya.
Positifnya dalam konflik, berkaitan dengan perkembangan, perubahan ke arah yang lebih baik, terciptanya inovasi, dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa konflik menjadi negatif jika dikelola dengan tidak baik, begitupun sebaliknya konflik menjadi suatu yang positif jika pengelolaan konflik tersebut dilakukan dengan baik dan sistematis. Konflik diibaratkan seperti pisau, yang satu sisi dapat membunuh dan di sisi lain memudahkan urusan sebuah.
Selain itu, dampak positif sebuah konflik dapat meningkatkan motivasi, keahlian dalam mengidentifikasi masalah konflik,dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi serta intensif bagi pertumbuhan organisasi kedepannya. Jika konflik dikelola dengan cara diabaikan atau ditangani secara tidak tepat, maka konflik akan merusak dan mengganggu organisasi. Adapun dampak negatif konflik dalam organisasi yaitu menurunkan produktivitas, menimbulkan ketidakpercayaan, menimbulkan kerahasiaan yang mengakibatkan informasi suatu komunikasi antar anggota menurun, menimbulkan permasalahan moral, dan menyebabkan tidak adanya pengambilan keputusan yang tegas dalam.

3. Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam pola komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan. Komunikasi dikatakan efektif dalam perusahaan apabila terdapat aliran informasi dua arah antara pemimpin dengan karyawan sehingga informasi tersebut sama- sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi dapat menerima pesan tersebut dengan baik tidak terjadi kesalahpahaman.
Ada 8 faktor yang mempengaruhi komunikasi, Purwanti (2020), yaitu :
1. Perkembangan, merupakan cara berkomunikasi berdasarkan proses yang dialami oleh seseorang ketika masih kecil hingga dewasa dalam memahami cara komunikasi yang baik.
2. Persepsi, cara pandang seseorang terhadap suatu pesan yang diterimanya.
3. Emosi, perasaan yang muncul secara mendadak ketika berkomunikasi.
4. Jenis kelamin, cara memahami komunikasi yang sangat berbeda antara laki-laki dan perempuan.
5. Pengetahuan, sangat diperlukan untuk bisa membantu berkomunikasi dengan baik.
6. Peran dan hubungan, menjadi salah satu gaya komunikasi yang harus memiliki peran dan hubungan antara orang yang saling berkomunikasi.
7. Lingkungan, lingkungan yang nyaman akan membentuk interaksi komunikasi efektif.
8. Jarak, membantu dalam menimbulkan rasa yang aman ketika berkomunikasi.

C. Kesimpulan
Menurut pendapat penulis jika konflik dapat dikelola dengan baik maka konflik dapat mendukung percepatan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen konflik dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu mencegah kemungkinan terjadinya konflik yang diakibatkan karena tidak adanya komunikasi dua arah yang baik antar sesama anggota atau pengurus dalam suatu organisasi, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya Konflik yang berdampak negatif dan memperburuk jalannya roda organisasi maka pimpinan suatu organisasi diharapkan memberikan pemahaman berupa cara berkomunikasi yang baik dengan memperhitungkan latar belakang pendidikan, persepsi, emosi, lingkungan, dan jarak komunikasi agar anggota atau pengurus dalam suatu organisasi dapat berkolaborasi bekerjasama untuk dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam pencapaian organisasi.

D. Daftar Pustaka
1. Robbins dalam Wairisal (2022), Perilaku
Organisasi, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
2. Romlah (2020), Manajemen Konflik.
3. European Journal of Molecular Purwanti (2020), Faktor-Faktor Komunikasi Efektif. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Media Sosial. (*)
(Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, tinggal di Kisaran, Kabupaten Asahan)