Medan (Koran Cerah) – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem Sumatra Utara (Sumut) telah menyiapkan tempat untuk calon legislatif (caleg) yang stres atau mengalami gangguan kejiwaan akibat gagal dalam pertarungan di Pemilu 2024.
Direktur RSJ Prof Dr M Ildrem Sumut, dr Ismail Lubis MKes, mengatakan pihaknya bersiap menambah 100 tempat tidur (bed) untuk mengantisipasi caleg stres tersebut. “Kami sudah siap di momen Pilpres dan Pileg ini. Kita punya kapasitas tempat tidur 300 dan akan ada penambahan 100 tempat tidur lagi. Namun kita berharap kepada caleg ini harus kuat,” katanya, Kamis 25 Januari 2024.
Menurutnya, mengatasi agar tidak mengalami gangguan jiwa usai gagal, harus menjunjung tinggi sportivitas yaitu siap menang siap dan siap kalah sehingga mental siap menghadapi hal-hal yang akan terjadi.
Saat ini, sambung Ismail, ada 254 jumlah pasien yang dirawat di RSJ milik Pemprov Sumut tersebut. Untuk kelas 1 ada 10 tempat tidur, kelas 3 sebanyak 162 tempat tidur, kelas 2 ada 84 tempat tidur. Di gedung depan akan ditambah 100 tempat tidur lagi.
“Perlu saya sampaikan juga bahwa rumah sakit jiwa ini bukan panti. Karena selama ini keluarga pasien menjadikan rumah sakit ini panti. Padahal, kesembuhan pasien harus adanya kerja sama antara keluarga dan dokter penanggungjawab di sini. Begitu pasien pulang ke rumah, jangan lagi ada stigma, tetapi mari melakukan kontrol rutin agar pasien makan obat secara teratur agar mereka bisa produktif seperti kita,” katanya.
Ia juga mengatakan selama ini di mata masyarakat RSJ hanya melayani pasien dengan gangguan jiwa. Padahal, di RSJ punya layanan yang lain yakni ada dokter layanan anak, dokter penyakit dalam, dokter gigi, dokter neurologi, dokter kulit dan dokter radiologi. “Ke depan RSJ sesuai transformasi layanan kesehatan akan ke daerah seperti Puskesmas-puskesmas,” tambahnya.
Sebelumnya, Dokter Poliklinik RSJ Prof Dr M Ildrem, dr Ricky W Tarigan menyampaikan pasien di RSJ kebanyakan mengalami gangguan jiwa dengan penyebab masalah rumah tangga, ekonomi dan pekerjaan. Tapi, disebutnya paling tinggi disebabkan masalah rumah tangga.
Terkait berapa besar potensi caleg gagal mengalami gangguan jiwa, ia menjelaskan terlebih dahulu sebelum mengalami gangguan jiwa ada beberapa gejala yang harus diketahui, yakni rasa khawatir, rasa takut, tidak bisa tidur. Hal ini merupakan awal gangguan jiwa atau tanda-tanda awal.
“Maka kami menyarankan apabila ada tanda-tanda awal prodromal itu muncul lebih baik melakukan wawancara, screening atau konsultasi. Datang ke sini, jangan malu, lepaskan stigma bahwa orang yang datang ke dokter spesialis jiwa itu identik dengan ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa. Jadi, para caleg untuk bisa datang ke sini jika mengalami gangguan serupa sebelum terjadi gangguan jiwa,” terangnya.
Dikatakan, potensi pada diri manusia berdasarkan teori, seorang manusia kemungkinan memiliki 1 persen untuk mengalami gangguan jiwa. Kecuali mereka punya kaitan genetik bisa 8 sampai 12 persen.
“Untuk pravalensi teman-teman caleg ini, mungkin secara individual tidak bisa kita sampaikan tapi secara teori ada potensi mengalami gangguan jiwa. Jika ada mengalami gangguan awal, silahkan datang ke RSJ Prof Dr M Ildrem. Kami siap 24 jam memberikan pelayanan kepada mereka para caleg itu,” katanya. Ditambahkannya, untuk temuan caleg gagal paling banyak berobat ke praktek jiwa swasta. (hsibc)