Tanjung Balai (Klik Cerah) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Asahan, Pematang Sei Baru, Kecamatan Tanjung Balai, melaksanaan praktik sholat jenazah bagi para siswa. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang penting dalam pendidikan agama Islam di madrasah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis dan pemahaman mendalam tentang salah satu kewajiban dalam Islam, yaitu menyolatkan jenazah. Juga sebagai bagian dari kurikulum pendidikan agama yang menyeluruh, memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata,” terang Kepala MIN 9 Asahan,Dr H Hadi Rafitra Hasibuan SAg MA, dalam keterangan tertulis, Rabu 5 Juni 2024.
Lebih detail, dia menyebutkan pelaksanaan praktik sholat jenazah untuk memberikan pemahaman yang benar tentang tata cara sholat jenazah sesuai dengan ajaran Islam. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan sholat jenazah sebagai bagian dari kewajiban seorang muslim.
“Tujuannya melatih siswa agar mahir dalam melaksanakan sholat jenazah, termasuk bacaan dan gerakan yang benar. Membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan ibadah dengan tertib dan sesuai dengan tuntunan syariat,” tambahnya.
Kegiatan diawali dengan pengarahan mengenai pentingnya sholat jenazah dan penjelasan singkat tentang tata cara pelaksanaannya. Demonstrasi oleh guru dengan melakukan tata cara sholat jenazah, mulai dari niat, takbir pertama, hingga salam. Setiap tahapan dijelaskan secara rinci, termasuk bacaan yang harus dilafalkan pada setiap takbir.
Siswa yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan praktik sholat jenazah secara bergiliran. Setiap kelompok dipandu oleh guru untuk memastikan tata cara yang benar dan bacaan yang sesuai. Setelah semua kelompok melakukan praktik, guru memberikan evaluasi dan umpan balik.
Sesi tanya jawab dibuka untuk siswa yang ingin mengetahui lebih dalam atau masih memiliki kebingungan mengenai pelaksanaan sholat jenazah. Kegiatan ditutup dengan doa bersama, pemberian penghargaan atau sertifikat kepada siswa yang telah melaksanakan praktik dengan baik sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
“Melalui praktik ini, siswa belajar tentang empati, tanggung jawab, dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah. Menyiapkan siswa agar siap melaksanakan sholat jenazah ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal, menjadikan mereka lebih siap secara mental dan spiritual,” terangnya. (*/hum)