Datuk Tanah Datar (Klik Cerah) – Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Kabupaten Batu Bara terus berupaya meningkatkan keterampilan dan keahlian para pencari kerja. Di antaranya mendidik dan melatih generasi muda di kabupaten tersebut untuk menjadi barista siap kerja yang andal dan profesional.
Pelatihan tersebut dipandu oleh Galang Rambu Anarki, seorang instruktur bersertifikat jebolan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan. “Saya sebelumnya telah disekolahkan oleh dinas (Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan, Red) ke Medan. Setelah lulus kemudian direkrut untuk menjadi instruktur di Workshop Barista ini,” katanya, Selasa 28 Mei 2024.
Galang mengatakan, pelatihan menjadi barista ini diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta pelatihan. Apalagi, ia dan para ‘anak didiknya’ tak memiliki usia yang terpaut jauh, sehingga mereka bisa menganggapnya sebagai teman. Dengan demikian semua materi pelatihan akan dengan mudah diserap, karena tak ada kecanggungan. “Bisa dibilang, saya termasuk instruktur yang paling mudah di balai pelatihan ini. Dan rata-rata peserta pelatihan masih fresh graduate, rata-rata baru tamat SMA sederajat,” sebutnya.
Antusiasme para peserta pelatihan tak terlepas dari ‘Demam Kopi’ yang terjadi belakangan ini. Galang menyebut, anak-anak didiknya benar sangat tertarik untuk mengetahui seluk beluk peracikan kopi. “Padahal cuma membuat kopi, tapi kok seribet itu, dan kenapa harus punya sertifikat seperti itu. Apalagi ‘Demam Kopi’ yang terus meningkat. Sebagaimana kita ketahui, walau pun kita punya skil atau pengalaman, kalau tak punya sertifikat, akan sulit juga (bersaing di dunia kerja, Red),” jelasnya.
Galang menyatakan, untuk menjadi seorang instruktur ia harus memiliki dua sertifikat. “Saya sendiri untuk bisa menyampaikan yang seperti ini (instruktur, Red) harus memiliki dua sertifikat, yakni sertifikat pelatihan dan sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Jadi saya harus kompeten dulu supaya saya bisa mengajar di sini. Kalau saya gak kompeten, mungkin saya gak di sini juga,” sebutnya.
Saat ini jumlah siswa di BLK yang sedang mengikuti pelatihan barista sebanyak 16 orang dari berbagai daerah di Kabupaten Batu Bara dengan masa pelatihan selama 30 hari (240 jam pelajaran). “Jadi semua peserta pelatihan kita khususkan untuk putra daerah Batu Bara. Para peserta gratis, tak dipungut biaya, tapi fasilitas yang mereka terima sangat luar biasa. Memang perhatian Pemkab Batu Bara untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian generasi mudanya sangat oke. Mudah-mudahan setelah dari sini mereka menjadi tenaga kerja yang kompeten di bidangnya,” tukasnya.
Seperti diketahui, barista adalah sebutan yang merujuk kepada seseorang yang memiliki keahlian dalam menyajikan kopi, baik secara profesional maupun sebagai hobi. Tugas seorang pembuat kopi namanya barista cafe meliputi proses menyeduh kopi, membuat minuman kopi yang beragam seperti espresso, cappuccino, latte, dan lainnya. Bahkan barista juga kreasikan berbagai resep kopi lainnya sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Selain itu, jobdesk barista juga meliputi tahapan membuat kopi seperti menggiling biji kopi, mengatur mesin espresso, menyajikan minuman kopi, dan merawat peralatan kopi. Seorang barista juga diharapkan memiliki pengetahuan mendalam mengenai jenis-jenis kopi, teknik penyeduhan, varietas biji kopi. Bahkan kemampuan untuk memberikan rekomendasi kepada pelanggan mengenai minuman kopi yang sesuai dengan preferensi mereka. (nas)