Sei Balai (Klik Cerah) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batu Bara menggelar sosialisasi Program Ketahanan Keluarga dengan tema ‘Narkoba dari Sudut Pandang Agama’ di RM Kayu Randu, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Sei Balai, Selasa 21 Mei 2024.
Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Batu Bara, Alpian SSosI MHI, sebagai narasumber. Pada kesempatan tersebut, Alpian mengatakan, PD IPARI Batu Bara akan mencanangkan kampung bebas narkoba, judi, dan minuman keras.
“Hal ini nantinya menjadi wadah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menghindari perbuatan menyimpang tersebut melalui pendekatan komunitas,” katanya.
Selain melalui pendekatan komunitas, lanjutnya, juga melibatkan keluarga dan lingkungan sekitar untuk bersama-sama menciptakan budaya yang mengutamakan kesehatan dan keberhasilan generasi muda. Sebab narkoba merupakan sumber kejahatan, sumber bencana, dan sumber kehancuran.
”Di sini peran orangtua untuk menghindarkan penyalahgunaan narkoba sangat diutamakan,” sebut Alpian yang juga mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Batu Bara.
Menurutnya, keluarga merupakan tempat berinteraksi antara anak dan orangtua. Masa remaja adalah masa yang labil yang menuntut adanya perhatian yang lebih dari orangtua terhadap anak-anaknya. Peran orangtua untuk mencegah anggota keluarga terkena bahaya narkoba, bisa dilakukan dengan cara mengajak seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan iman dan takwa.
“Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap anak. Perhatikan dan amati perubahan tingkah laku anak. Mendengarkan baik-baik bila anak bercerita mengenai dirinya, teman ataupun pengalamannya,” ujarnya.
Juga dilakukan dengan menciptakan keluarga yang harmonis. Kenali dan perhatikan teman bergaulnya. Salurkan secara positif hobi dan bakat anak. Perhatikan kegiatan anak di waktu luang mereka, serta tanamkan rasa tanggung jawab pada anak. “Perlakukan semua anak dengan kasih sayang tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain,” sebutnya.
Selain itu, kata Alpian, tokoh masyarakat dan tokoh agama memiliki peranan yang penting dalam pencegahan narkoba pada generasi muda dengan cara mengajak umat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
“Memberikan arahan mengenai bahaya narkoba, mengembangkan nilai moral, agama, ataupun budaya kepada generasi muda, serta menggalakkan pertemuan rutin antarwarga, dan menciptakan kegiatan untuk mengisi waktu luang remaja,” tambahnya.
Alpian tidak menyangkal saat ini pengedar narkoba menjadikan sekolah-sekolah sebagai target operasi mereka, sehingga pihak sekolah berperan penting untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan siswa. Diantaranya dengan memperhatikan prilaku siswa yang menyimpang.
“Sekali-kali pihak sekolah juga perlu melakukan razia di kalangan siswa maupun mengawasi mantan siswa yang sering datang ke sekolah, serta melaporkan kepada pihak berwajib bila ditemukan penyalahgunaan narkoba,” tukasnya. (*/was)