Sei Balai (Klik Cerah) – Jamu Sawah Turun Bibit sebelum musim tanam telah menjadi tradisi di Desa Tanah Timbul, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara. Melalui acara ini semua petani berdoa agar mendapatkan hasil yang melimpah dan berkah dari Allah SWT.
“Kami setiap setahun sekali atau setiap dua kali musim tanam, melakukan acara Jamu Sawah Turun Bibit seperti pada Musim Tanam (MT) II Tahun 2024 ini. Ini adalah acara syukuran, masak-masak dan makan-makan bersama petani, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), pemerintah desa, dan pihak terkait lainnya, di tengah sawah sebelum turun tanam,” kata Kepala Desa Tanah Timbul, Marmin, Rabu 22 Mei 2024.
Kata Marmin, tradisi ini telah berlangsung sejak 30 atau 40 tahun yang lalu. Selain sebagai kearifan lokal, kegiatan ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur dan doa agar panen yang melimpah. “Jadi tradisi ini kami lakukan, melanjutkan apa yang dibuat orang-orangtua kita dulu,” terangnya.
Melalui acara ini, pemerintah desa berupaya menyemangatkan para petani agar benar-benar mematuhi jadwal tanam yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian, serta menggunakan bibit varietas unggul seperti Inpari 32, Mekongga, dan Ciherang.
“Setiap memulai musim tanam, kami dari pemerintah desa juga menyelenggarakan Perencanaan Tertib Tanam dan Pola Tanam. Petugas PPL yang ada turun ke lapangan, atau diundang untuk menghadiri acara tersebut. Pemerintah desa hadir untuk mengarahkan agar petani melakukan hal yang semestinya. Kemudian dari pihak BPP juga menyarankan agar dilakukan tanam serentak,” terangnya.
Dia juga mengucapkan terimakasih atas saran yang disampaikan para petani, sehingga tahun ini acara Jamu Sawah Turun Bibit dirangkai dengan penyantunan terhadap anak yatim.
“Semoga Desa Tanah Timbul selalu dalam lindungan Allah SWT. Mudah-mudahan petani dan segenap warga yang hadir bisa mendapatkan hasil yang melimpah. Setelah acara ini, besok kita turun bibit. Sekali lagi, semoga petani kita dapat kompak dan serentak, sehingga dapat mengatasi hama dan penyakit,” harapnya. (nas)