Talawi (Klik Cerah) – Pemerintah Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, berkerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan Puskesmas Labuhan Ruku, menggelar pemeriksaan kesehatan berupa Inspeksi Visual Asetat (IVA) Test atau Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks), Jumat 3 Mei 2024.
Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada ibu berusia 30-50 tahun tersebut berlangsung di Kantor Camat Talawi. Tenaga kesehatan (nakes) yang diturunkan dipimpin langsung Kepala Puskesmas Labuhan Ruku, dr Sarbaini.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Camat Talawi, H Ilyas SPd MSi, perwakilan Tim Penggerak PKK Kabupaten Batu Bara, Khadijah, dan sejumlah kepala desa (kades) di Kecamatan Talawi, yakni Kades Mesjid Lama, Kades Dahari Selebar, dan Kades Indrayaman, serta para ibu peserta IVA Test.
Camat Talawi, H Ilyas SPd MSi, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini mencakup pemeriksaan dan pencegahan penyakit kanker leher rahim. Pemeriksaan ini penting dan telah menjadi agenda nasional dalam rangka peningkatan kesehatan para ibu.
“Untuk mencapai target pemeriksaan kesehatan ini dibutuhkan kerjasama semua pihak, mulai pihak kecamatan, puskesmas, dan kepala desa, sehingga bisa para ibu tergerak melakukan pemeriksaan. Karena IVA Test ini memiliki tingkat sensivitas yang tinggi di masyarakat, karenanya sangat dibutuhkan kepedulian kepala desa terhadap program ini,” katanya.
Menurut Ilyas, IVA Test dilakukan dalam rangka pencegahan kanker leher rahim melalui tindakan preventif. “Sangat diharapkan kepedulian dan kerja keras dari semua yang terlibat, terutama kepala desa untuk mensosialisasikannya ke masyarakat. Pemeriksaan ini gratis,” tandasnya.
Mengapa IVA Test sangat penting? Karena kanker leher rahim (Kanker Serviks) merupakan kanker tebanyak yang ditemukan oleh Yayasan Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Menurut WHO, 490.000 perempuan di dunia setiap bulannyanya didiagnosa terkena kanker serviks dan 80 % berada di negara berkembang termasuk Indonesia.
Setiap 1 menit muncul kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang perempuan karena kanker serviks. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal karena kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. (nas)