Nibung Hangus (Klik Cerah) – Terkait rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara menjadikan Istana Niat Lima Laras menjadikan sebagai cagar budaya, mendapat dukungan luas dari masyarakat. Salah satunya adalah tokoh dan budayawan Kabupaten Batu Bara, Buyung Morna.
Ia menanggapi bahwa rencana tersebut sangat dinantikan oleh masyarakat, terkhusus masyarakat melayu Batu Bara. Hal ini disampaikan Buyung Morna
saat berkunjung ke rumah dinas Bupati, pekan lalu.
Sebagai informasi, dahulu kerajaan yang ada di Kabupaten Batu Bara ada Sembilan, masing-masing mempunyai istana. Tetapi pada masa revolusi sosial, istana-istana tersebut dihancurkan. Hanya Istana Niat Lima Laras yang selamat.
Selaku tokoh dan budayawan Kabupaten Batu Bara, Buyung Morna sedikit menceritakan sejarah asal usul Istana Niat Lima Laras. Bahwa pemberian nama istana Niat Lima Laras pada masa raja berniaga ke Negeri Malaysia.
Belanda memberikan ultimatum. Barang siapa warga Batu Bara mengadakan dagang ke Malaysia akan diberikan hukuman. Pada waktu itu ada tiga kapal Kerajaan Lima Laras yang berada di tengah laut. Datuk Muhammad Yudha (Raja terakhir Lima Laras) berniat di dalam hatinya. Jika dirinya sampai di daratan Lima Laras (dulu belum dinamakan Batu Bara) akan membuatkan suatu Istana yang megah nan cantik. Hingga sekarang disebut Istana Niat Lima Laras.
Lanjutnya, dibangunnya Istana Niat Lima Laras, karena zaman ayahnya Datuk Muhammad Yudha, Istana Lima Laras telah dibakar oleh Belanda. Sehingga beberapa tahun Lima Laras tidak mempunyai istana. Hingga sekarang istana tersebut telah beberapa kali mengalami pemugaran.
Karenanya niat Pj Bupati Batu Bara Nizhamul yang akan menjadikan istana tersebut sebagai cagar budaya, harus didukung semua pihak. “Saya rasa masyarakat Kabupaten Batu Bara sangat senang. Karena jika dibiarkan, sejarah Batu Bara tidak terlihat lagi.
Terlebih ini (Istana Niat Lima Laras) dapat dijadikan cagar budaya ikonnya Kabupaten Batu Bara. Karena istana melayu di Provinsi Sumatera Utara hanya ada dua, yakni Istana Maimun di Medan dan Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batu Bara,” terangnya.
Dia melanjutkan, “Saya sebagai warga Batu Bara, putra Melayu sangat bangga dan sangat berterima kasih kepada Bapak Pj Bupati Batu Bara Nizhamul. Dengan adanya beliau ingin memugar istana tersebut sangat menguntungkan masyarakat Kabupaten Batu Bara,” ungkapnya.
Sebagai masukan dalam hal pemugaran, Buyung morna menyampaikan pendapat, “Pemugarannya agar disesuaikan kembali. Karena waktu pemugaran sebelumnya ada ukiran-ukiran yang hilang. Jadi Pemerintah Kabupaten Batu Bara dapat menyesuaikan kembali ciri khas istana Niat Lima Laras,” harapnya. (*/kom)