Kisaran (Klik Cerah) – Libur panjang bagi siswa sekolah dasar(SD/MI) adalah sesuatu yang menyenangkankan. Karena pada biasanya, bagi anak-anak yang orangtuanya berkemampuan, mungkin akan ada acara liburan keluarga.
Berlibur sembari berkunjung tempat kakek-nenek atau sanak keluarga yang berada di luar kota. Atau berlibur ke tempat-tempat pariwisata. Baik itu wisata laut, danau, gunung atau wisata alam lainnya. Jarak tempuhnya juga bervariasi. Ada yang mungkin sekitar 2 jam sampai tujuan. Bahkan ada 4-5 jam baru tiba di lokasi tempat wisata. Tak jarang pula bagi mereka yang orangtuanya punya kemampuan lebih, akan berlibur ke luar negeri.
Tetapi biasanya, berpergian itu tidaklah menghabis waktu selama libur sekolah. Seperti libur sekarang ini, kurang lebih setengah bulan lamanya. Sementara pergi berlibur ke rumah sanak saudara atau ke tempat wisata mungkin taklah sampai satu minggu. Sisa hari sepulang dari perjalanan tadi, tentu akan diisi dengan kegiatan di sekitar rumah. Di area rumah sendiri atau pada rumah teman terdekat.
Hal itu juga menjadi perhatian Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Mawaddah Teladan, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Umi Asyifa Rizvi Al Miraza SPsi. Kepala Sekolah MI yang masih terbilang muda ini, juga sangat mewanti-wanti aktivitas siswanya di masa liburan ini. Untuk itulah, saat pembagian rapor sebelum masuk waktu liburan kemarin, dia berpesan pada murid-muridnya.
“Saya memang mewanti-wanti mereka dalam menjalani libur panjang ini. Hari terakhir sebelum libur, sambil pembagian rapor mereka saya ingatkan. Terutama bagi anak-anak tidak bepergian tanpa orangtuanya,” ujarnya saat ditemui di madrasah, Jumat 28 Juni 2024.
Ummi Asyifa, begitu biasa dia disapa, mengatakan di madrasah mereka salah satu kegiatan ekstrakurikulernya adalah menghafal Al Quran (tahfidz). “Maka saya anjurkan pada mereka untuk mengulang kajinya di rumah dari pada keluyuran tidak tentu arah,” ujarnya.
Selama libur sekolah, lanjutnya, anak-anak harus tetap belajar didampingi orangtua minimal 30 menit sehari agar anak dapat lebih cepat menangkap pelajaran di tingkatan kelas berikutnya. Dan, juga untuk hafalan Al Quran selama di sekolah, sebaiknya lebih sering diulang sehabis sholat maghrib agar tidak hilang hafalannya.
“Selama libur tidak dilarang untuk bermain, tapi harus tahu batasannya. Jangan bermain permainan yang berbahaya, semisal mandi di sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Atau main kejar-kejaran di jalan raya. Jangan main handphone seharian, karena bisa menyebabkan mata sakit,” ungkapnya.
Menurut Ummi Asyifa, sebagai guru mereka hanya bisa melakukan sebatas imbauan. Selebihnya tentu peran orangtua sangat diharapkan lebih ekstra dari biasanya. “Kita orangtua mungkin hanya bisa melakukan pencegahan sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Untuk itu perhatikan anak-anak sepanjang masa liburan ini,” pesannya. (asr)