Kisaran (Klik Cerah) – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Asahan mendukung penuh Asahan sebagai Kabupaten Layak Anak. Dukungan tersebut disampaikan Ketua LPAI Asahan, Fadli Harun Manurung SH. Sebagai penggiat dan pemerhati anak, pihaknya telah membuktikan dukungan tersebut.
“Setahun yang lalu, tepatnya 17 Juli 2023 kita sudah hadirkan Ketua Umum LPAI, Kak Seto dari Jakarta. Waktu itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melaksanakan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Dan yang menjadi Panitia Pelaksana Kegiatan adalah Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan,” katanya, Rabu 19 Juni 2024.
Kegiatan peringatan HAN tersebut dilaksanakan di Taman Hutan Kota Taufan Gama Simatupang, Kisaran. “Kami hadirkan ratusan anak dari tingkat RA/TK dan SD. Anak-anak ini menampilkan berbagai permainan tradisional. Ada gobak sodor, tamtam buku, kuaci baju, congklak, dan permainan anak lainnya. Jadi kalau ditanya pada LPAI soal dukungan, kami 100% mendukung,” tegasnya.
Ditambahkannya, meski pun setelah even kedatangan Kak Seto, LPAI tidak punya agenda kegiatan yang besar, namun lembaga ini tetap aktif. “Kami tetap melakukan pendampingan terhadap kasus anak. Menjadi mediator pada pertikaian rumah tangga dan lainnya. Seperti yang sedang ditangani sekarang ini. Yaitu masalah hak asuh yang diperebutkan antara orangtua kandung dengan orangtua angkat,” sebutnya.
Ditanya tentang KLA yang sedang berupaya naik status dari Pratama menjadi Madya, menurutnya Pemkab Asahan pasti mampu. Terlebih lagi jika melihat kinerja Dinas P2KBP3A yang selama ini cukup baik. Terutama pada UPTD PPA-nya. “Unit ini meski baru seumur jagung, tapi kiprahnya patut diacungi jempol. LPAI sudah beberapa kali bermitra dengan mereka, Alhamdulillah sukses,” ungkapnya.
“Hanya saja, jika bicara KLA, kita tak cukup hanya melihat satu dinas dengan perangkat dan personelnya. Karena untuk KLA itu ada banyak indikator penilaian. Terutama yang menyangkut fasilitas umum. Untuk itu, kami menyerukan agar seluruh OPD terkait bersinergi. Sama-sama bergerak serentak mendukung program KLA, agar berhasil. Sebagai komando pada jajaran OPD di Asahan, Sekretaris Daerah (Sekda) diminta tanggap. Karena hanya Sekda yang bisa menggerakkan ini. Karena suaranya pasti didengar,” sarannya.
Masih kata Fadli, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Perpustakaan, Dinas Kominfo dan Dinas Sosial, mereka ini juga stakeholder. Mereka adalah bagian dari Pemkab Asahan. “Maka, sudah seharusnya mereka peduli. Tak membiarkan hanya dinas penanggung jawab program mati sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Asahan juga harus menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan. Mungkin kebutuhan dana dengan menambah anggaran untuk KLA. Atau juga kebutuhan fasilitas penggerak. “Dan yang tak kalah penting penambahan personel, sumber daya manusia (SDM) yang siap bekerja,” tuturnya.
Begitu juga dengan dinas-dinas lain, karena hampir semua OPD dilibatkan. Ada juga Dinas Dukcapil, Pertanian, Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bappeda plus Kemenag Asahan. “Mari bersama kita bahu membahu untuk menaikkan KLA dari Pratama menjadi Madya,” ajaknya.
Ditanya tentang program kerja LPAI, menurutnya, kegiatan rutin tetap berjalan. Baik itu pendampingan atau mediasi. “Program kita untuk tahun ajaran baru Goes To School. Untuk tingkat SMA dan SMK. Program ini kerjasama LPAI dengan Cabdis V Disdik Provinsi Sumatera Utara,” pungkasnya. (asr)