― Advertisement ―

spot_img

Persiapan Matang, Asahan Target Juara

Kisaran (Klik Cerah) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Asahan bertekat seluruh juara Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2024 Tingkat Kabupaten Asahan berhasil menjadi pemenang di KSM Tingkat Provinsi dan menjadi wakil Sumatera Utara di Tingkat Nasional. Inilah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut.
BerandaAsahanWabup Asahan Terima Penghargaan DAK Terbaik I

Wabup Asahan Terima Penghargaan DAK Terbaik I

Medan (Klik Cerah) – Wakil Bupati (Wabup) Asahan, Taufik Zainal Abidin SSos MSi, menerima penghargaan Pelaksanaan DAK Terbaik I Sub Bidang Penyerapan Anggaran Tertinggi Tahun 2023.

Penghargaan tersebut diterima Taufik dari Pj Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Hassanudin, pada Rakerda Bangga Rencana dan Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2024, di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Senin 25 Maret 2024.

Pj Gubsu Hassanudin dalam sambutannya mengatakan, Pemprov Sumut menargetkan prevalensi stunting di angka 14,5% di tahun 2024. Untuk mencapai hal tersebut, Pemprov Sumut terus mempertajam anggaran dan perbaikan data.

Pemprov Sumut, menurutnya, berhasil menurunkan prevalensi stunting 2,2% di tahun 2023 menjadi 18,9%, dengan berbagai intervensi yang dilakukan. “Upaya penurunan prevalensi stunting kita berjalan dengan baik. Kita akan terus tingkatkan, dan tahun ini perlu penajaman anggaran dan juga evaluasi data, penggunaan teknologi untuk sistem data kita agar lebih baik,” ucapnya.

Saat ini, ujarnya, masih banyak anggaran stunting yang kurang spesifik menangani stunting. Oleh karena itu, dia berharap kepada pemerintah kabupaten/kota, termasuk Pemprov Sumut, untuk lebih memperhatikan hal tersebut. “Kita perlu penajaman anggaran, tepat penggunaannya untuk menurunkan angka stunting, efisien dalam menggunakan anggarannya,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Umum BKKBN, Tavip Agus Rayanto, sebagai keynote speaker pada kegiatan ini, mengatakan, ada empat hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting.

Pertama, tuturnya, penggunaan satu data dan memanfaatkan teknologi, fokus kepada ibu hamil, mengaktifkan posyandu, meningkatkan perhatian kepada baduta (bayi dua tahun), balita, sanitasi dan air bersih, serta menyeleksi target intervensi bila terkendala masalah anggaran.

“Data itu penting, karena kita bergerak dari situ. Kalau untuk mengejar penurunan signifikan pada bulan Oktober nanti saat evaluasi fokus pada ibu hamil, baduta dan posyandu, bukan berarti untuk jangka panjangnya menurun perhatiannya. Karena, sampai saat ini penanganan stunting di Sumut sudah baik,” katanya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama Sinergi Instansi dalam Edukasi Remaja 15-19 Tahun untuk pencegahan stunting dan penguatan Program Generasi Berencana.

Sementara, Taufik Zainal Abidin, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas keberhasilan meraih penghargaan tersebut. “Keberhasilan ini adalah kerja keras bersama, dan karenanya hal tersebut harus terus kita tingkatkan. Kita juga harus terus berupaya menjalankan program-program yang ada demi terwujudnya percepatan penanganan stunting, khususnya di Kabupaten Asahan,” tukasnya. (*/kom)